fig 10.72 s.d 10.74
Op-amp (operational amplifier) adalah komponen elektronik analog yang berfungsi sebagai penguat sinyal. Op-amp memiliki dua input (inverting dan non-inverting) dan satu output. Ciri khas op-amp adalah penguatan (gain) yang sangat tinggi, sehingga selisih tegangan kecil antara kedua input dapat menghasilkan perubahan besar di output.
Dalam praktiknya, op-amp digunakan dalam berbagai rangkaian seperti penguat (amplifier), filter, pengikut tegangan (voltage follower), komparator, dan lain-lain. Keunggulan utama op-amp adalah fleksibilitas, efisiensi, dan kestabilannya dalam berbagai aplikasi rangkaian analog.
Memahami prinsip kerja dan karakteristik dasar op-amp.
Menganalisis konfigurasi op-amp seperti penguat inverting, non-inverting, dan pengikut tegangan.
Menerapkan op-amp dalam rangkaian penjumlah, integrator, dan filter aktif.
Mengevaluasi parameter kinerja op-amp seperti gain bandwidth product (GBP) dan common-mode rejection ratio (CMRR).
1. Software Proteus
Proteus adalah perangkat lunak simulasi elektronik yang digunakan untuk merancang, menguji, dan memvisualisasikan rangkaian elektronik secara virtual. Software ini mendukung simulasi berbagai komponen, termasuk mikrokontroler, sehingga memudahkan pengguna dalam merancang dan menguji sistem tanpa perlu merakitnya secara fisik terlebih dahulu.
3. Op-Amp
Chapter 10 membahas secara mendalam tentang penguat berbasis transistor BJT (Bipolar Junction Transistor). Bagian awal menjelaskan konsep dasar penguat, yaitu perangkat yang berfungsi meningkatkan amplitudo sinyal listrik tanpa mengubah bentuk aslinya. Parameter kunci seperti penguatan tegangan (Av), penguatan arus (Ai), dan penguatan daya (Ap) diperkenalkan sebagai ukuran kinerja penguat. Impedansi input dan output juga dijelaskan sebagai faktor penting dalam menentukan kompatibilitas dengan rangkaian lain.
Bagian selanjutnya membahas tiga konfigurasi dasar penguat BJT. Konfigurasi Common-Emitter (CE) merupakan yang paling populer karena memberikan penguatan tegangan dan arus yang tinggi, meskipun menghasilkan pembalikan fase 180 derajat. Common-Base (CB) menawarkan karakteristik unik dengan penguatan tegangan tinggi tetapi penguatan arus mendekati satu, cocok untuk aplikasi frekuensi radio. Sedangkan Common-Collector (CC), sering disebut emitter-follower, memiliki penguatan tegangan mendekati satu tetapi berguna sebagai penyangga impedansi karena impedansi inputnya yang tinggi dan output yang rendah.
Analisis penguat BJT dilakukan dalam dua tahap. Pertama, analisis DC untuk menentukan titik kerja (Q-point) yang stabil menggunakan berbagai teknik bias seperti bias tetap atau bias pembagi tegangan. Kedua, analisis AC menggunakan model sinyal kecil seperti model hybrid-π untuk menghitung parameter penguatan dan impedansi. Kapasitor kopling dan bypass memegang peranan penting dalam mengisolasi komponen DC dan memungkinkan operasi penguat AC yang optimal.
Download File Rangkaian fig 10.72 [klik disini]
Download File Rangkaian fig 10.73 [klik disini]
Download File Rangkaian fig 10.74 [klik disini]







.png)

.png)

.png)
Komentar
Posting Komentar